Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

sejarah penemuan virus dan ilmuan pertama penemu virus-pendidikanbersama.com

Sejarah Penemuan Virus Dan Ilmuan Penemu Pertama Virus

 Dalam artikel ini kita akan membahas tentang virus,


Www.pendidikanbersama.com


Pendidikanbersama.com,Virus merupakan salah satu mikroorganisme yang memiliki sifat khusus dan menarik untuk di pelajari. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi

Dalam bahasa Romawi kuno, virus berarti racun. Semua jenis virus bersifat patogen. Virus merupakan mikroorganisme yang hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron.

 Hal ini disebabkan ukuran tubuh virus berkisar 10nm-300nm(nm=nanometer). Semua virus dapat melewati saringan bakteri yang terbuat dari porselen (saringan Berkefeld). Virus merupakan organisme yang sangat sederhana. Bahkan para ilmuwan pun ragu apakah virus digolongkan kedalam mahkluk hidup atau tidak.

Sejarah penemuan virus di lakukan melalui Penelitian tentang mikroorganisme diawali sejak di temukannya mikroskop oleh Antoine Van Leeuwenhoek (1632-1732). Begitu pula dengan penelitian tentang virus. Pada abad XIX dan abad XX penelitian penyakit yang disebabkan oleh virus ditunjukkan pada materi yang terkandung dalam virus, misalnya substansi yang bersifat racun serta senyawa kimia dan enzim yang menimbulkan kerusakan organisme yang menjadi inangnya. 

Berikut ini saya akan jelaskan sejarah penemuan virus yang di lakukan oleh beberapa ilmuan
Pada 1892, seorang ahli biologi berkebangsaan Rusia, Dimitri Ivanowskymeneliti penyakit pada tanaman tembakau. Tanaman tersebut terserang penyakit mosaik. Daun tembakau yang terserang penyakit mosaik akan tampak bercak hijau kekuning-kuningan. Selanjutnya, daun akan menjadi kerdil dan keriput. 

Untuk meneliti penyakit ini,Ivanowsky mengeluarkan cairan dari daun yang terserang penyakit mosaik, kemudian diusapkan pada daun yang sehat. Dalam waktu yang relatif singkat, daun sehat tersebut terserang penyakit mosaik

Ivanowsky menduga bahwa penyakit mosaik di sebabkan oleh bakteri. Untuk menguji dugaannya, ivanowsky menuangkan ekstrak daun tembakau yang terinfeksi pada saringan yang berpori sangat halus yang tidak dapat di lalui oleh bakteri. Ternyata, ketika hasil saringan di ujian, penyakit mosaik tetap ada. Berarti penyakit mosaik tidak di sebabkan oleh bakteri, tetapi oleh organisme yang berukuran lebih kecil dari bakteri. 

Penelitian di bawah mikroskop cahaya pun tidak memberikan hasil apa-apa. Dari penelitian tersebut ivanowsky tidak dapat mengambil kesimpulan secara tepat. Pada saat itu hanya di ketahui mikroorganisme terkecil adalah bakteri. Jadi, penyebab penyakit mosaik masih merupakan teka teki. 

Pada tahun 1898, ahli botani bangsa Belanda,Martinus baijrinck, meneliti lebih jauh penyakit mosaik dan tembakau. Beijerinck mendapatkan bahwa organisme yang lebih kecil dari bakteri menyebabkan penyakit. Dia menyebutkan organisme tersebut yaitu virus. Martinus Baijrinck merupakan ilmuan pertama kali yang menemukan virus. 

Pada tahun 1935, Wendell M. Stanley seorang ahli biokimia Amerika Serikat, meneliti penyakit mosaik pada daun tembakau. Dalam penelitian tersebut digunakan 1 ton daun tembakau yang terinfeksi oleh penyakit mosaik. Daun tembakau tersebut diekstraksi. 

Dari hasil ekstraksi di dapatkan satu sendok kristal berbentuk jarum. Kristal tersebut di simpan di dalam botol dan tidak menunjukkan adanya aktivitas kehidupan. Namun, saat kristal di larutkan dan larutannya di oleskan atau di usapkan ke permukaan daun tembakau yang sehat, daun tersebut terserang penyakit mosaik. Stanley adalah orang yang menamakan virus itu "tobacco mosaic virus"(TMV) dan penyakitnya di namakan penyakit mosaik. 

Mencari ilmu pengetahuan tidak akan ada habisnya. Seperti menemukan teka teki mosaik pada daun tembakau yang di lakukan selama ratusan tahun, sampai pada akhirnya di  tentukan mahkluk hidup lain yang di sebut virus. Dalam setiap penemuan, seperti contoh sebelumnya anda menemukan kebesaran Tuhan. Dari sesuatu yang kecil seperti virus, namun berdampak besar bagi mahluk hidup lain. Demikian seterusnya, eksplorasi ilmu pengetahuan akan membuka wawasan dan juga dapat lebih mengimani kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.